Lamunannya buyar seketika. Alessia mendengar suara pintu diketuk seseorang. Siapakah yang saat ini mengetuk pintu kamarnya?
"Siapa itu? Apakah itu Tuan Christian? Tapi kalau itu benar Tuan Christian, kenapa pula ia harus mengetuk pintu untuk masuk ke dalam kamarnya sendiri? Berarti bukan Tuan Christian. Tapi siapa? Ah, daripada aku buang-buang waktu terus menerka di sini, lebih baik aku segera membuka pintu saja." Alessia memutuskan membuka pintu dan mengabaikan panggilan telepon dari Roland.
Saat ini fokusnya hanya tertuju pada si pengetuk pintu dan maksudnya datang ke kamarnya.
Ceklek.
Alessia membuka pintu. Di hadapannya saat ini telah berdiri sesosok pria matang yang amat dikenal olehnya.
Matthew Falco.
Tak mungkin perempuan itu tak mengenal pria matang yang kini berdiri di depan mata.
"Ayah?"
Matthew tersenyum hangat ke arah sang putri sembari mengusap pucuk kepalanya dengan penuh kelembutan.