Refleks, Roland melakukan apa yang diucapkan Dev kepadanya. Ia meletakkan telapak tangannya ke pelipis dan mencari keberadaan keringat sebesar biji jagung yang dimaksud oleh pria bertubuh besar itu.
Belum sempat menyeka keringat dingin yang mengucur deras dari pelipisnya, Dev menertawakan dirinya.
Sontak hal itu membuat Roland malu bukan main.
Sialan!
Roland tersinggung diperlakukan seperti itu oleh Dev. Ia menahan malu dan kesal di satu waktu bersamaan.
Dev tertawa bukan tanpa sebab, ia melakukan itu karena menangkap jelas ketakutan di mata Roland terhadap tantangannya. Ia tahu pria muda di hadapannya itu memiliki nyali sekecil biji kelereng rapi gayanya sudah sok dan diumbar sebegitu mudahnya. Buktinya, pria muda itu menyeka pelipisnya. Padahal, ia hanya bermaksud menggoda.