Roland memaksa kali ini. Ia terus menyodorkan bunga itu pada Alessia tapi tangan Alessia seperti menempel di atas meja.
Alessia tak mau memindahkan tangannya pada bunga tersebut sebelum mendapat penjelasan dari Roland.
Mendesah pelan, Roland pun menarik kembali bunga itu dan memberikan penjelasan pada Alessia.
"Bunga mawar putih itu menandakan ketulusan dan kesucian. Sama halnya dengan perasaanku padamu. Perasaanku padamu tulus dan suci. Bisa juga diartikan sebagai rasa simpati. Dan sebenarnya juga memiliki satu lagi pengertian lainnya.." Roland menghentikan kata-katanya. Sengaja. Menjeda. Wajahnya seolah menandakan bahwa ia tidak sanggup menjelaskan pengertian lain dari warna bunga yang hendak ia berikan pada Alessia.
"Kenapa berhenti, Roland? Katakan padaku sebenarnya apa pengertian lain dari bunga mawar putih ini!" pinta Alessia yang tak dapat menyembunyikan rasa penasaran di dalam dirinya.