Mata David nyaris melompat keluar dari kepalanya. David kelihatan seperti tengah menekan seulas senyum dan sesuatu yang ringan mengiris ketegangan di antara mereka.
"Sepertinya berbicara denganmu hanya akan membuang-buang waktu. Aku akan menunggumu di rumah Kakek siang ini juga. Oh ya satu lagi… Apakah kau tidak pernah merasa bahwa kau adalah pria yang tamak?
Sudah menjadi pewaris Allen Group, tapi kau juga sudah menjadi penerus Mi Amor Resort. Sekarang kau masih mau mengambil alih pulau Holland? Menyebalkan sekali kau!
Aku akan memohon belas kasih pada Kakek agar mau memberiku kesempatan untuk memiliki pulau pribadi yang sangat indah itu. Akan kupastikan akulah yang akan mendapat pulau itu. Aku menunggumu nanti siang. Ingat itu, saudara sepupu kesayanganku!" ucap David dengan penuh penekanan. Ia pun pergi usai mengatakan hal tersebut pada Christian.
Christian tampak tenang. Tak ada seorang pun yang tahu bahwa ia benar-benar menahan marah dan kesal saat ini.