Christian mengepalkan tangan di pangkuan, sekujur tubuhnya mengencang dan mendamba pada seseorang yang kini berdiri di ambang pintu kamarnya.
Seseorang itu masih mengenakan tas selempang di bahunya dan menatapnya dengan seulas senyum tipis.
Alessia Falco berdiri di sana. Menatapnya dalam-dalam. Menunjukkan ekspresi serius akan rasa bersalah yang kental.
Keheningan berat menyelimuti ketika matahari hampir terbenam. Ia tak mengira sang istri telah kembali dari kampusnya dan langsung tertuju ke kamarnya bukan ke kamar perempuan itu sendiri.
Rupanya ia telah membuang-buang waktunya dengan percuma hanya untuk menelaah pikirannya yang kacau gara-gara kejadian tadi siang hingga saat ini di sini ditemani Raymond.
Pria itu menatap lekat-lekat ke arah Alessia. Terasa menakutkan. Suasana mendadak hening. Cahaya semakin meredup. Cahaya lembut menyinari lantai kamar itu dari celah gorden yang tak sepenuhnya tertutup.