Usai mengatakan hal tersebut, Roland tertawa kasar. Terdengar menakutkan dan membuat Alessia gugup bukan main.
Ini tentang pilihan hidup. Pilihan sulit dan nyawa yang menjadi taruhannya.
Alessia menggigit bibir bawahnya. Sumpah demi apa pun, ia benar-benar dilema. Satu sisi, ia sangat mencintai suaminya dan saat ini dirinya tengah mengandung buah cinta mereka. Tapi di sisi lain, Roland mengancam ingin mengakhiri hidup jika perempuan itu tak mau menerima dirinya.
'Ya Tuhan, bantu aku, apa yang harus aku lakukan saat ini? Di antara dua pilihan ini, manakah yang harus kupilih?' Alessia merapalkan doa pada Tuhan di dalam hati.
"Katakan Alessia! Kenapa kau hanya diam saja? Kalau kau tidak segera menjawabnya maka aku aka—-," kata-kata Roland terhenti.
Alessia tiba-tiba menggenggam tangan pemuda itu.