Tangan Isabella mengetat di atas pembaringan. Ia meremas kuat lapisan seprei di bawah tubuhnya.
Saat ini ia merasa tak nyaman dengan keberadaan Alessia di sampingnya. Ia tidak mampu menghindari tatapan mata perak di hadapannya.
Suara Isabella berubah dingin dalam hitungan detik. "Kau menyuap apa pada suster yang menemaniku barusan? Bahkan seorang suster pun tunduk pada dirimu. Hal itu sangat mencurigakan bagiku. Trik apa yang diam-diam kau buat saat ini, hah?"
Alessia menyuntikkan sebanyak mungkin nada santai ke dalam suaranya, sebanyak yang mampu ia lakukan. "Trik yang seperti apa, Nona Isabella? Bisakah kau jelaskan trik apa yang kau maksud kepadaku? Aku bahkan tak tahu apa yang ada di dalam pikiranmu saat ini. Kedatanganku kemari adalah untuk menemanimu agar kau segera pulih. Aku akan mendampingimu supaya kau bisa kembali mendapat semangat dan percaya bahwa masih ada orang yang tulus dan mau peduli padamu."