Dev memilih menunggu. Ia menerbitkan senyum ramah kepada Margin. Tapi sayangnya senyuman yang ia tunjukkan pada perempuan belia di hadapannya disalahartikan oleh Margin.
Margin semakin kikuk hingga kesulitan berbicara. Ia hanya sibuk merangkai kata tapi tak jua ia sampaikan pada Dev.
Dev mengerutkan keningnya. Alis matanya yang tebal dan hitam terangkat naik.
"Ada apa, Nona Margin?" tanya Dev pada akhirnya. Ia tak suka menunggu. Karena seseorang di kediaman Allen tengah menanti kedatangannya.
"Tuan Dev, terima kasih," kata Margin gugup bukan main.
Dev semakin keheranan. Ia menatap Margin dengan tatapan menganalisa.
"Terima kasih untuk apa, Nona Margin?" tanya Dev kali ini dengan tatapan bingung.
"Karena kau sudah mengantarku pulang kemarin," kata Margin mencari alasan.
Dev tersenyum smirk.
"Sepertinya anda melupakan sesuatu, Nona Margin. Mungkin sebaiknya saya mengingatkan anda bahwa tadi siang anda sudah mengatakan hal itu," ucap Dev yang membuat Margin semakin kikuk.