"Mendengar tentang apa? Kenapa kau mendadak seperti ini, sih? Kau aneh sekali," kata Alessia pada sang sahabat.
Margin menggeleng.
"Ayo cepat ikuti aku," kata Margin pada akhirnya. Ia meletakkan cengkeraman tangannya di atas pergelangan tangan Alessia.
Alessia yang kebingungan tak bisa berbuat banyak. Ia hanya mengikuti ke arah mana sang sahabat membawa tubuhnya.
Toilet.
Dan itulah tempat yang dimaksud oleh Margin saat ini.
Sepasang sahabat itu memasuki toilet secara bersamaan. Mereka berdua menjadi bahan tontonan orang-orang di sekitarnya. Tapi mereka mencoba tak peduli.
Margin membuka salah satu bilik toilet dan mengosongkan kandung kemihnya dalam hitungan detik. Ia segera keluar dari bilik toilet dan mendekati Alessia.
Alessia yang belum mengerti apa yang membuat sang sahabat terlihat aneh pun hanya diam saja. Ia pun tersenyum manis ketika Margin telah kembali ke sampingnya.