"Aku mau kau ikut denganku," kata Christian kemudian.
Alessia tersentak dengan permintaan sang suami kepadanya.
Tapi…
"Bagaimana mungkin? Apa kau tak memikirkan bagaimana perasaannya ketika melihatmu datang bersamaku?" tanya Alessia dengan tatapan penuh selidik.
"Aku tak peduli. Seharusnya dia bersyukur karena aku masih bersedia menemuinya setelah apa yang telah dia lakukan terhadap kita berdua. Ingatlah satu hal, aku bukan seseorang yang mudah memaafkan ketika ada yang sengaja melakukan kesalahan dan perbuatan jahat padaku," kata Christian tegas, "temani aku atau tidak sama sekali?"
Seluruh dunia berkelebat di mata Alessia, meninggalkan air mata.
Keheningan muncul dan suasana itu hening untuk waktu yang cukup lama.
Tampak jelas Alessia yang berusaha memutuskan sesuatu di dalam otaknya.
"Baiklah kalau begitu," akhirnya Alessia berkata dengan penuh keraguan. Tangannya membuka dan menutup dengan gugup dan resah di atas pangkuan. Matanya menatap mata Christian.