Christian berusaha menahan amarahnya. Ia duduk sambil mengepalkan tangannya. Ia belum juga merubah posisi. Ia menyaksikan hal itu dari awal sampai akhir. Ia melihat dan mendengar semuanya.
"Wanita itu semakin pintar saja! Tak hanya berusaha membohongi publik, dia juga hendak menghancurkan rumah tanggaku di waktu yang bersamaan. Baiklah kalau begitu. Kau mau aku membalas tantanganmu? Oke! Fine! Tunggu aku, Bella!" ujar Christian dengan senyum sinis.
Christian buru-buru mengambil ponselnya yang ia letakkan di atas meja. Ia menghubungi seseorang.
Benda pipih itu telah berpindah ke daun telinganya. Ia memberi titah pada seseorang yang menjadi lawan bicaranya saat ini dengan wajah serius.
"Temui aku lima belas menit lagi!" Dan setelah ia menyelesaikan kata-katanya, Christian mematikan panggilan secara sepihak.