Alessia tersenyum. "Tolong lepaskan tanganmu dari bahuku, Roland. Kau harus ingat apa statusku saat ini."
Roland terdiam. Ia belum juga menuruti apa yang diinginkan Alessia kepadanya.
Amarah membara di mata gelap Dev. Ia menunggu saat yang tepat untuk beraksi. Alessia belum memintanya melakukan sesuatu. Ia tak boleh asal ambil kesimpulan dan melakukan apa yang ada di dalam benaknya semata.
Alessia memandang sekeliling. Ia tak mau ada orang yang salah kaprah pada hubungan keduanya saat ini. Ia yang telah meminta Roland menyingkirkan tangan besarnya dari kedua bahu miliknya justru tak mendapat tanggapan yang baik. Tangan besar pria itu masih santai berada di sana. Seolah tak mau pergi.
"Roland," panggil Alessia pada pemuda yang bersangkutan.
Roland tersenyum. Ia menatap mata indah di hadapannya. Ia berharap Alessia akan luluh pada usahanya untuk meraih hatinya.