David salah berucap. Ia segera memperbaiki cara berbicaranya.
"Maksudku, aku memiliki roti yang besar. Aku tak akan sanggup menghabiskannya seorang diri. Daripada aku menunggu yang lain, bagaimana kalau aku membaginya denganmu?" David mencoba menjelaskan dengan cara yang bisa diterima logika wanita di sampingnya.
Aileen tersenyum smirk.
"Kau bagi saja dengan teman-teman yang lain. Aku tidak lapar. Aku juga tidak meminta roti itu darimu. Kalau mau kau bagi dengan yang lain, silakan saja. Aku juga tidak keberatan," kata Aileen dengan ketus dan nada bicara yang terdengar dingin, tak ada kesan ramah sama sekali.
David melihat penuh keheranan pada wanita itu. Ia merasa tak ada yang salah dari tawarannya barusan, tapi mengapa ia malah mendengar penolakan dengan sedemikian ketus dari Aileen?
Ah sudahlah…