Mata Alessia terangkat ke mata pria itu. Ia merasa iba. Entah apa yang membuatnya tak ragu untuk menerima tawaran itu. Ia yang beberapa waktu lalu sangat ketakutan saat berada di dekat David, kini mendadak perasaan tak nyaman itu sirna dengan sendirinya.
Alessia mengangguk perlahan. Sesuatu menyentuh dirinya seolah apa yang dikatakan pria itu memiliki gema yang lebih dalam serta membutuhkan pertolongan darinya.
"Silakan Tuan David. Kita bisa berbincang beberapa saat," Alessia berusaha menanggapi dengan datar dan biasa-biasa saja.
Mata David berubah sayu. "Aku tahu, kau pasti sungkan berbincang denganku. Kata-katamu terdengar sangat formal padaku. Aku sadar siapa aku di hadapanmu saat ini. Di mana semua orang tahu siapa aku sebelumnya. Dan aku mengira kau adalah salah satunya."
Alessia menggeleng. Mendadak ia dituntut untuk lebih dewasa dan matang dalam berpikir saat berhadapan dengan pria yang saat ini merasa rendah diri.
