Alessia memberengut kepada sang suami dan Christian tersenyum dengan tak tahu malu.
Lagi-lagi hukuman..
Hukuman lagi-lagi..
Ah menyebalkan!
Perut Alessia menegang oleh sentakan hasrat ketika diingatkan kembali pada poin-poin hukuman yang dimaksud. Itu namanya bukan hukuman. Itu hanyalah akal-akalan Christian saja.
Pria itu benar-benar menyebalkan sekali.
Alessia berusaha menjawab dengan impulsif, ia ingin sekali menghapus raut berpuas diri di wajah Christian saat ini.
"Tidak, Tuan. Tolong maafkan saya. Saya tidak akan berani meledek Tuan Christian ke depannya," kata Alessia mengakui kesalahannya. Kejujuran tak selalu benar jika berhadapan dengan Christian. Meskipun ia ingin sekali mendengar jawaban Christian tentangnya tapi hal itu ia urungkan sebisa mungkin.
Alessia menatap pria itu dan menyadari apa yang barusan ia katakan.
Suara Christian yang berat terdengar bagai belaian di telinga sang istri.