Terpintas ide di dalam otak Margin saat ini. Hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Ia harus membersihkan namanya di hadapan semua orang.
Di matanya, dulu, Simon adalah pemuda yang baik dan memiliki sopan santun dalam berkata-kata. Tidak seperti ini. Tapi mengapa semua bisa berubah hanya dalam waktu tak sampai sepuluh tahun?
Margin kini menyadari hati manusia bisa berubah begitu cepat. Tak ada yang bisa memprediksi akan hal itu.
Margin menghela napas panjang. Ia menguatkan diri akan segala hal yang akan ia lakukan sesaat lagi. Ia tak lagi peduli. Persetan soal masa lalu atau kencan buta yang telah dipersiapkan orang tuanya beberapa saat lalu. Yang ada di dalam otaknya saat ini hanyalah membalas dendam pada orang yang tepat di saat yang tepat.
Brugg
Barang belanjaannya ia lemparkan dengan sengaja mengenai kepala Simon. Entah itu mengenai tempurung otaknya atau tidak, ia tidak peduli akan hal itu.