"Ti-Tidak, Tuan. Saya tidak berani membantah perintah Tuan. Tapi, saya hanya berkata yang sebenarnya. Tolong jangan marah, Tuan," kata Alessia pada Christian. Ia mencoba meredam amarah sang suami dengan kata-katanya.
Christian memiringkan senyumnya.
"Kau pikir aku tidak akan marah? Lebih baik bagimu untuk meninggalkan pisau dan bumbu-bumbu itu lalu pergi ke kamar. Sekarang juga!" hardik Christian tak mau tahu. Ia hanya ingin apa yang ia inginkan tercapai dan terpenuhi.
Alessia tak pernah melihat Christian semarah ini padanya. Oh tidak, ada apa lagi ini?
"Dan satu lagi yang harus kau tahu, aku membayar para asisten rumah tangga untuk memasakkan aku makanan. Kau tidak perlu takut kalau aku sampai tak bisa makan. Sekarang lakukan perintahku! Aku tidak mau mendengar bantahan apa pun. Secuil kata pun aku tak mau mendengarnya. Jadi jangan pernah berpikir untuk melakukannya. Paham?"