Mendengar desakan pertanyaan seperti itu dari seseorang yang tidak begitu dekat dengannya tapi begitu peduli padanya membuat Fay dilema.
Fay menatap lekat-lekat wajah cantik di hadapannya yang teramat peduli padanya. Di antara orang yang berlalulalang di sekitarnya yang bersikap tak peduli padanya, pada teriakan histerisnya.
Hanya ada satu perempuan yang peduli padanya. Dan anehnya hanya Alessia yang mau memedulikan bagaimana jerit hatinya beberapa saat lalu.
"Jangan pergi, Alessia. Aku tak akan menolak tawaranmu. Terima kasih kau mau peduli padaku," kata Fay dengan air mata yang kembali menetes di pipi.
Alessia mengalihkan perhatiannya pada pria yang ada di hadapannya saat ini. Ia tak asing pada pria tersebut meskipun ia tak mengenal secara pribadi.