Christian terdiam. Ia melihat raut wajah David yang begitu memelas.
Di hadapannya saat ini, David bersimpuh sembari menunjukkan ekspresi sendu dan merasa bersalah yang teramat besar.
Christian tahu ini adalah ekspresi David seperti beberapa tahun yang lalu semasa mereka masih menjadi sepasang sepupu yang kompak dan rukun. Tidak seperti David yang otaknya telah diracuni sang ayah beberapa tahun terakhir ini.
"Sejujurnya kau ingin berdamai denganku hanya karena permintaan Kakek atau murni dari hatimu? Jujur saja, jangan gunakan Kakek sebagai tameng. Aku ingin kau berterus terang kepadaku," tanya Christian dengan tatapan dingin yang siap menghunus lawan jika lawan bicaranya salah sedikit saja dalam bertutur kata.
Sama seperti sikap Christian beberapa saat yang lalu, David pun kini melakukan hal yang sama. Diam. Walau sejenak pria itu terdiam dan mencoba berpikir keras. Apa yang harus ia katakan saat ini pada Christian?