Christian melipat lengan di depan dada, melawan perasaan panas yang mengepak-ngepak di dalam dirinya. Desakan ingin tahu merayap ke seluruh bagian dalam otaknya. Ia harus tahu apa yang sedang terjadi dengan istrinya. Tapi ia malah mendapat tanggapan aneh dari dokter menyebalkan itu.
"Hei, katakan padaku! Apakah istriku hamil?" tanya Christian memaksa untuk segera diberitahu. Ia tak suka terlalu lama menerka-nerka apa yang sebenarnya terjadi. Klise. Ia tak suka membuang waktu percuma.
Dr. Kyle sepertinya harus segera buka suara. Pria di hadapannya saat ini memang sudah terkenal sebagai pria yang tak suka berbasa-basi. Cas cis cus tanpa banyak candaan bersifat omong kosong.
Fine.
"Memangnya di mana letak kata-kataku yang menyebutkan bahwa istrimu sedang hamil?" balas dr. Kyle sembari mengedikkan bahu. Ia balas melemparkan pertanyaan pada Christian dan membuat lawan bicaranya nampak jengkel.