"Apakah masih ada ruangan di Restoran ini yang masih kosong?" tanya Liam pada pelayan pria yang kini berada di sampingnya.
Mengingat tempat ini adalah restoran favorit yang selalu didatangi pasangan kekasih di setiap malamnya, besar kemungkinan hampir seluruh ruangan nyaris terisi penuh.
Pelayan itu sedang berpikir keras. Ingatannya tertuju pada sebuah ruangan yang paling mahal dan paling mewah di Restoran tersebut. Sepertinya ruangan itu telah kosong usai digunakan oleh seorang pejabat penting negara dengan pasangannya.
"Masih ada satu ruang yang kosong, Tuan. Ruangan itu adalah ruangan eksklusif dan paling mahal di restoran ini. Apakah anda bersedia menggunakan ruangan itu?" tawar pelayan itu tanpa bermaksud meremehkan pelanggan yang datang ke tempat di mana ia mengabdikan diri. Ucapannya lugas dan tetap sopan.
Liam tersenyum penuh arti. Ia melirik ke arah sang calon istri dan tersenyum padanya.