Christian memejamkan mata sambil berpikir keras. Ibu jarinya telah siap sedia menggeser logo telepon berwarna hijau agar panggilan segera terhubung.
Banyak hal yang pria itu pikirkan sebelum menerima panggilan telepon dari sang sahabat. Banyak. Tak cukup satu hal.
Pada akhirnya pilihan hanya ada dua. Menerima atau menolak.
Menerima, itu tandanya ia harus siap diri mendengar apa yang akan dikatakan dokter muda itu padanya.
Menolak, itu tandanya ia menutup diri dari segala bentuk informasi yang datang dari sang sahabat.
Mau tak mau ia hanya bisa memilih satu dari dua pilihan.
Ibu jarinya menggeser tombol hijau dan ia menempelkan benda pipih canggih nan mahal miliknya ke daun telinga.