Bryan juga sedikit merasa tersindir dengan ucapan Rose. Ia segera mengalihkan perbincangan mereka. "Seperti reuni lama, ya!" tangkasnya.
Kedua insan yang ada di sana secara serentak mulai menatap wajah Bryan dengan tajam. Pria yang mendapat tatapan itu juga ikut merasa resah. Ia segera duduk dan memulai pembahasan utama mereka.
"Aku merasa kepanasan di sini. Apakah tidak ada pendingin ruangan …," ucap Rose di dalam hati. "Pendingin ruangannya banyak sekali. Namun, kenapa aku masih merasa kepanasan? Argh, atau hal ini terjadi karena aku duduk bersama dengan mereka? Bisa jadi ini benar. Argh, aku tidak bisa fokus kalau bekerja dalam keadaan seperti ini," lanjutnya.
Harshad yang melihat wajah Rose juga merasa penasaran. "Permisi, Nyonya Rose. Kenapa wajah Anda terlihat memerah?" tanyanya seraya mulai melihat keadaan sekitar.
"Ruangan ini terlalu panas untuk saya. Bisakah suhu di sini sedikit dibesarkan?" pinta Rose dengan sangat menggemaskan.