"Kania! Tunggu!" panggil Bryan.
"Ah, kenapa dia malah mengejarku?" gerutu Shazia seraya mempercepat langkah kakinya untuk berjalan.
Apa boleh buat? Langkah kaki pria itu lebih besar darinya. Sehingga, Bryan berhasil menyamai langkah kaki wanita tersebut.
"Kania, kenapa kamu malah menghindariku?" tanya Bryan merasa penasaran.
Shazia dengan terpaksa langsung menghentikan langkah kakinya. "Maaf, Tuan. Kenapa Anda memanggil nama saya? Ada urusan apa lagi?" tanya Shazia merasa terganggu.
"Aku hanya ingin menyelesaikan masalah kita kemarin."
"Masalah yang mana, Tuan? Saya merasa tidak mempunyai masalah apapun dengan Anda," gumam Shazia kemudian.
"Iya, maksud saya—"
"Maaf sekali, Tuan. Saya harus segera pergi. Saya sedang terburu-buru, Maaf." Shazia kembali memberikan salam hormat sebelum pergi meninggalkan lelaki itu.