Kedua mata Shazia masih menatap kepergian Bryan dari dalam kamar. "Apa aku katakan saja yang sebenarnya terjadi? Hm, tidak! Aku takut dia nanti akan berpikiran lain tentang diriku. Aku juga tidak bisa mempercayai siapapun! Jadi, aku simpan sendiri saja semua rencana ini baik-baik." Shazia kembali pada prinsip awal.
Setelah Bryan selesai menghubungi pihak produksi film. Ia pun kembali masuk ke dalam kamar. Kedua matanya pun dimanjakan dengan wajah polos Shazia di atas ranjang. Ia mulai mendekati adiknya dan memberikan kecupan manis di bagian kening wanita itu. Tiba- tiba kedua mata Shazia terbuka lebar. Tentu saja hal itu membuat Bryan merasa terperanjat. Ia sontak memendekkan tubuh dan Shazia secara spontan menarik tangan lelaki itu.
BAM!