"Adik, masuklah ke dalam kamarku," ajak Bryan sembari mengulurkan tangannya kepada Shazia.
Shazia sedikit ragu menerima tawaran kakaknya. Namun, lelaki itu dengan paksa langsung menarik tangan Shazia dan mengajaknya masuk ke dalam kamarnya. Shazia langsung tercengang melihat isi di dalam kamar kakaknya. Ini tidak seperti yang ia pikirkan. Selama ini ia beranggapan bahwa Bryan seperti anak lelaki pada umumnya. Dengan kamar yang berantakan dan serba gelap di antara beberapa sisi.
Ternyata tidak seperti itu. Kamar Bryan bahkan bisa dikatakan tempat yang sangat nyaman untuk disinggahi. Semua barang-barang tertata dengan rapi. Isi di dalam lemari lelaki itu juga rapi dan bergradasi. Shazia sampai salh fokus melihat lukisan yang ada di dalam lemari kakaknya. Ia sontak menghentikan Bryan untuk menutup lemarinya.
"Wait, Bryan ternyata kamu masih menyimpan foto mantan pacarmu ini, ya? Belum bisa move on?" ledek Shazia sembari melirik ke arah lelaki itu.
