Di dalam ruangan itu, para pemain mendapatkan arahan khusus. Berhubung tempat itu merupakan tempat yang bersejarah. Mereka diharapkan untuk tidak mengganggu seisi barang yang ada di ruangan tersebut. Sepanjang arahan yang di berikan oleh tim produksi. Shazia masih terus memperhatikan Bryan.
Hampir setengah jam lamanya. Shazia masih tak lekat memperhatikan lelaki yang ada di seberang mejanya. Pandangannya langsung beralih ketika ketua dari tim produksi menyelesaikan arahannya. Setelah itu, wanita yang sudah bertunangan itu tak lupa memberikan kabar terhadap calon suaminya. Wajahnya langsung berseri-seri ketika mendapatkan pesan balik.
"Merasa bahagia banget kamu, Dik!" Bryan secara mendadak muncul di samping Shazia.
"Ah, ya ampun! Bryan! Kamu mengagetkan aku saja!" ucap Shazia sembari mengelus-elus dadanya karena merasa terperanjat.
"Maafkan aku, Adik. Terlihat bahagia sekali kamu. Dapat pesan dari pujaan hati, ya?"