"Aku mengatakan apa yang sudah aku lihat dari wajahmu. Kamu menerima perjodohan ini karena sebuah keterpaksaan. Jangan khawatirkan perasaanku—"
TOK TOK TOK
Seseorang telah mengganggu perbincangan antara Shazia dan Harshad di dalam kamar. Harshad dengan cepat membuka kunci pintu kamar Shazia. Ternyata itu Bryan, Bryan dengan tegas menyuruh Harshad untuk segera turun ke bawah. Karena menurutnya tidak baik berada terlalu lama di dalam kamar seorang wanita. Harshad dengan cepat beranjak dari tumpuannya dan tanpa rasa hormat pergi dari dalam kamar Shazia.
"Kakak, terima kasih atas bantuanmu tadi," ucap Shazia setelah Bryan menutup pintu kamarnya.
Lelaki itu terlihat agak cemas melihat kondisi adiknya yang sedang duduk ditepi ranjang. Kemudian, ia berjalan dan duduk di tepi ranjang, menempelkan satu tangannya pada kaki Shazia yang sudah di balut perban. Kedua matanya terhanyut setelah melihat kedua mata Shazia.