"Bryan, ke–kenapa di luar berisik sekali?" tanya Shazia setelah keluar dari dalam kamarnya.
"Gawat! Semua wartawan sudah mengetahui tempat ini. Ini pasti kerjaan Freya! Aku sudah menduga hal ini sejak awal," gerutu Bryan sembari mencoba untuk mencari cara bagaimana bisa keluar dari tempat itu.
Shazia langsung menutup kedua matanya secara paksa. Kepalanya yang sudah membaik kini mulai merasakan sakit. Tangannya spontan menempel di dahi dan sedikit menempelkan tubuhnya di dinding. Bryan sontak berlari dan menampung tubuh Shazia yang hampir tumbang.
"Kamu sakit?"
"Bryan, kepalaku sakit sekali. Rasanya kepalaku ingin pecah." Shazia semakin sempoyongan ketika melihat ke atas.
"Ayo, duduk dulu. Aku akan memanggilkan tenaga medis."
"No, tidak perlu. Bryan, aku minta tolong kepadamu untuk membantuku masuk ke dalam kamar. Suara berisik itu membuat kepalaku semakin sakit." Shazia kembali menutup kedua matanya agar tidak terlalu merasa pusing ketika berjalan.