Bryan segera membantu Rose untuk bangkit. Ia juga sedikit tersenyum saat melihat durja tersiksa wanita tersebut.
"Kamu akan mati ditanganku, Bryan! Akan kupastikan kamu mengalami penderitaan sebelum ajalmu menjemput!" gerutu Rose di dalam hatinya. "Menyerahlah, Bryan! Pihak Kepolisian akan meringankan hukumanmu, jika kamu mengakui semua kesalahanmu selama ini!" ucapnya kepada Bryan.
Bryan kembali menarik kursinya dan duduk tepat di hadapan Rose. "Kalau aku tidak mau melakukannya bagaimana, Rose? Haha, wajahmu itu terlihat sangat angkuh kalau sedang memerintah. Aku sangat tidak menyukainya," sosornya seraya mulai menyentuh durja Rose dengan kasar.
"Cuih! Kamu memang makhluk yang tidak mempunyai hati. Kalau tidak mau mengaku, aku yang akan membuatmu melakukan itu!" serang Rose sekali lagi.
"Bagaimana caramu melakukan hal itu, Rose? Apa yang bisa kamu lakukan di saat semua tubuhmu terkunci seperti ini?" tanya Bryan dengan kesombongannya.