"Tentu saja! Pak Kevin adalah atasan terbaik kami. Bagaimana mungkin aku tidak mengenalnya?" sosor Ezra seraya mengeluarkan senyuman canggungnya.
Kevin kembali mengangguk. "Ya, seperti itu hubungan kami. Dan kamu bagaimana? Kalian juga saling kenal?" tanyanya balik.
"Kami berdua ini teman sekaligus sepupuan. Hm, ini pria yang sering aku ceritakan kepadamu, Vin. Pria berbakat dan sangat cekatan," sosor Harshad kemudian. Ia pun segera mempersilakan Kevin untuk duduk di sebelahnya.
Kevin masih terus menatap durja Ezra dengan intens. "Wajahnya terlihat sangat mencurigakan. Kenapa dia tidak berani menatap wajahku seperti itu?" pikirnya kemudian.
"Pria ini kenapa terus menatap wajahku seperti itu? Memangnya aku sedang melakukan apa? Sehingga, membuatnya begitu?" tanya Ezra di dalam benaknya.
