Di tempat lain, Rose masih terus memandangi durja Rafael yang masih dalam keadaan tertidur.
"Sepertinya Rafael merasa sangat kelelahan. Ia sudah tertidur seharian di sana. Baiklah, besok aku akan mempersiapkan segalanya dengan baik. Menyiapkan sarapan pagi, bekal siang, dan mengantarnya ke sekolah." Rose kembali beranjak ke dalam ruangan tamu untuk menonton televisi.
Saat melihat durja Freya, ia kembali menggenggam kedua tangannya. Ia terlihat sangat marah ketika melihat senyum wanita yang masih bisa eksis di layar televisi.
"Kedua insan itu harus merasakan kehancuran! Aku tidak akan pernah membiarkan mereka tertawa setelah kepergian Kakak!" Rose kembali mematikan layar televisinya.
Ia mulai beranjak ke dalam ruangan khusus. Di sana sudah banyak sekali target yang harus ia eksekusi. Selain Harshad, sudah ada Bryan dan Freya yang menjadi target utamanya. Ia juga terluka sangat licik ketika kembali menatap wajah-wajah yang ada di sana.