"Baiklah," sahut Shazia. "Kebersamaan ini mengingatkan aku dengan Bryan. Dia juga selalu mengatakan hal yang sama dengan Leo. Bahkan, aku tidak mempercayai bahwa Bryan bisa membohongiku selama ini. Padahal …."
Leo kembali mengelus pundak Shazia. "Sayang, jangan melamun lagi. Apa yang sedang kamu pikirkan?"
Shazia kembali menatap durja pria itu dengan intens. "Aku hanya takut kehilangan lagi, Leo. Tidak ada yang bisa menerimaku dengan setulus hati," ungkapnya tanpa rasa segan.
Leo kembali mengelus wajah wanita itu. "Sudahlah, jangan bahas masalah ini lagi. Ayo, kita nikmati hidup bersama?"
Shazia hanya tersenyum setelah mendengar ucapan itu. Setelah selesai menyantap makanan, mereka pun segera kembali ke kediaman. Leo dengan sangat perhatian mulai membersihkan sekurik tubuh Shazia menggunakan basuhan air hangat. Wanita yang mendapatkan hal itu juga tidak bisa menolak. Ia juga menyadari keterbatasan aktivitasnya sekarang.
