Shazia langsung tersenyum melihat tatapan kedua pria itu secara bergantian. "Haha, maaf untuk hal ini. Aku tadi hanya ingin berjalan kecil di sekitar tempat ini. Niat hati ingin mencarimu, Bryan."
Bryan kembali memeluk tubuh Shazia. "Ah, Adik. Jangan lakukan hal ini lagi kepada diriku, ya. Aku sangat mencemaskan kondisi kamu." Ia kembali melirik ke arah Harshad. "Sudah aku katakan kamu harus selalu menjaganya! Kenapa. Bisa sampai—"
Shazia segera menutupi bibir kakaknya. "Hei, Bryan! Kenapa kamu jadi memarahinya? Semua yang sudah terjadi karena diriku, kakak. Jangan menyalahkan orang lain atas hal itu. Lagian, aku juga dalam keadaan baik untuk saat ini. Apalagi yang harus kamu takutkan?"