Setelah selesai membersihkan wajahnya, Shazia kembali masuk ke dalam kamar. Kedua netranya masih acuh tak acuh melihat Leo. Dengan cueknya, ia langsung merebahkan tubuh di atas ranjang. Karena merasa bersalah, Leo mulai mendekati Shazia. Ia juga secara perlahan mulai mengalungkan tangannya pada tubuh Shazia.
Shazia masih tidak menggubris tindakan Leo. Bagaimanapun juga, hatinya masih merasa sangat sakit. Ia lebih memilih untuk diam dan segera memejamkan kedua matanya. Namun, ia tanpa sengaja merasakan ada air yang menetes di bagian leher. Ya, Leo sedang merenungi segala kesalahannya.
"Maafkan aku, Zia. Aku tidak berniat demikian. Aku tidak mau kehilangan kamu, tolong maafkan aku, Sayang," gumam Leo.
"Kenapa hatiku merasa tersentuh setelah mendengar ucapannya? Ada apa ini? Apakah ini juga merupakan rencananya untuk memikatku?" tanya Shazia pada batinnya.