Kedua netra Shazia kembali menatap tajam ke arah pintu masuk. Ia seperti mempunyai intuisi magic, telinganya lebih sensitif dari sebelumnya. Ia juga mendengar ada beberapa pelayan yang sedang mengintai di dalam kamar. Karena ingin memastikan, ia langsung memakai kimono dan keluar dari kamar mandi.
Segelintir senyuman jahat sudah menghiasi bibirnya. Ia mulai berjalan dan duduk di sofa yang ada di dalam ruangan ganti. Kedua pelayan yang sedang mencari sesuatu pun terperangah melihat kehadiran Shazia di dalam ruangan itu. Mereka sampai berteriak histeris setelah melihat wajah Shazia.
"Kenapa kalian terlihat ketakutan seperti itu?" tanya Shazia, ia mulai berjalan mendekati para pelayan.
"Maaf, Nyonya. Saya hanya terkejut melihat kehadiran Byonya di sana," gumam pelayan wanita itu.
"Hahaha, kenapa harus terkejut? Kalian seperti ingin mencuri saja!" sindir Shazia.
"Maaf, Nyonya. Tidak seperti itu, saya datang ke kamar Nyonya karena ingin membersihkan ruangan ini."
