Zayn hanya bisa tercenung mendengar ucapan Harshad. Setelah lelaki itu pergi, Zayn turut mengikutinya dari belakang.
"Shazia, kamu kemana? Kenapa aku masih tidak menemukanmu? Kamu ada dimana?" tanya Harshad di dalam pikirannya.
Wajahnya tampak begitu cemas karena sampai detik ini, nomor Shazia masih tidak bisa dihubungi. Ia juga kembali menghubungi asisten nya untuk segera mencari keberadaan Shazia di setiap rumah sakit.
***
"Shazia, makanlah dulu. Setelah itu, kamu harus meminum obat ini." Leo berusaha bersikap baik kepada Shazia.
Tilikan kedua netra Shazia masih lekat melihat pria itu. Ia masih mencari cela untuk mengingat masa lalunya. Namun, ia masih belum bisa mengingat apapun. Kepalanya kembali berdenyut setelah berusaha untuk men-flashback pikiran.
"Kenapa aku masih belum bisa mengingat apapun? Bagaimana kalau lelaki ini yang ingin mencelakaiku? Bagaimana kalau penyebab kejadian ini dia yang melakukannya?" pikir Shazia merasa cemas.
