Kedua netra Shazia langsung menatap wajah lelaki itu. "Duh, kenapa dia jadi ingin ikut campur ke dalam masalahku? Lalu, kalau seperti ini bagaimana?" pikir Shazia merasa sangat pusing. "Ti–tidak, Pak. Saya bisa pergi sendiri ke sana. Anda hanya perlu mengantar saya saja," gumam Shazia sedikit tersenyum.
Harshad kembali menatap wajah wanita itu dengan tajam. "Hm, aku tidak mau kamu bermasalah dengan mereka. Lagian, mereka juga tidak akan berani macam-macam jika kamu berada disampingku," ucap Harshad dengan percaya diri.
Shazia langsung tersenyum canggung setelah mendengar hal tersebut. "Kenapa lelaki ini begitu sulit diatur? Ah, nasibku!" pikir Shazia kemudian. "Oke baiklah, Pak."