"Baguslah kalau begitu." Harshad kembali memfokuskan pandangannya pada ponsel.
Shazia hanya tersenyum melihat wajah lelaki itu. Padahal, di dalam hatinya sudah menggerutu dan menyumpahi Freya dengan sadis. Selesai sarapan pagi, mereka berdua langsung pergi ke perusahaan tersebut. Shazia juga tidak menyangka akan bertemu dengan Leo dan Bryan di sana.
"Ya Tuhan, kenapa aku sampai lupa kalau mereka ini selalu saling terhubung? Lalu, bagaimana ini? Aduh, Bryan juga menatap wajahku dengan tatapan sinis seperti itu!" gerutu Shazia di dalam hatinya.
"Kania, kenapa kamu menutupi wajahmu seperti itu?" tanya Harshad merasa penasaran.
"Itu, Pak. Lelaki yang duduk di sebelah lelaki berjas ungu itu adalah mantan bos saya. Duh, lihat saja tatapannya begitu tajam melihat saya," bisik Shazia.
Harshad langsung tersenyum setelah mendengar pekerjaan Shazia. Ia juga mengatakan kepada wanita itu untuk tetap percaya diri. Karena sekarang dirinya sudah berada di dalam naungan Freig group.