Bryan dengan mata sedikit tertutup langsung mengambil segelas minuman hangat itu dari tangan Harshad. Setelah meneguknya sampai habis, ia kembali merebahkan tubuhnya pada sandaran sofa. Netra lelaki yang memberikan minuman itu hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan kasar.
"Harshad!" panggil Bryan.
Harshad kembali mengembalikan pandanganya. Ia masih sangat datar menatap wajah lelaki yang sudah dalam kondisi mabuk parah. Bryan mulai bangkit dan mendekati Harshad.
Dengan tatapan yang kosong Bryan kembali berkata, "Terima kasih atas pertolonganmu. Kini aku yang berhutang budi kepada kamu mantan adik ipar," gumam Bryan dengan suara yang terdengar sangat berat dan melayang.
"Iya, aku melakukan ini juga karena rasa kemanusiaan. Kamu beristirahatlah di dalam kamar itu. Aku harap kamu merasa nyaman tidur di dalam sana, ya," ucap Harshad kemudian.
"Hei, mantan adik ipar! Kenapa kamu tidak mencintai adikku? Hah? Kenapa?" tanya Bryan.