Pada hamparan pasir putih, Shazia bersama Leo masih asyik menatap matahari yang hendak mau terbenam di dasar lautan. Bibir mereka kembali bertaut. Shazia dengan refleks langsung mengalungkan tangannya pada leher pria itu.
"Sayang, bagaimana kalau setelah pulang dari tempat ini kita langsung menggelar pesta pertunangan?" usul Leo.
Shazia sedikit mengernyitkan dahinya. "Kenapa terburu-buru seperti ini, Sayang?"
"Tidak terburu-buru, kita akan menginap di tempat ini sekitar seminggu lagi. Maksudku, aku tidak mau mendekatimu tanpa status jelas seperti ini. Aku ingin segera menjadi lelaki yang sah untuk hidupmu. Bagaimana?"
Shazia langsung tersenyum melihat wajah Leo. "Boleh, kalau begitu aku akan segera memberitahu Bryan soal ini," gumam Shazia merasa sangat bahagia.
"Hm, Sayang. Nanti saja memberitahu Bryan. Kita nikmati dulu waktu kebersamaan ini, Sayang. Nanti setelah pulang dari sini, kamu juga masih bisa mengabarinya, 'kan?"
