Shazia langsung menutup mulut dengan kedua tanganya. Ia juga tidak menyangka bahwa Angela bisa menjadi seperti itu. Ia berusaha untuk memanggil Bryan, namun tidak ada respon apapun. Akhirnya, ia kembali mendekati Angela. Ia langsung memeluk mamanya dengan erat. Air matanya terus menetas setelah Angela juga merespon pelukannya.
"Maafkan, mama, Nak! Mama tidak bisa berbuat apapun pada saat papa mengusir kamu, Nak. Maafin mama," ucap Angela sekali lagi.
"Mama, Shazia tidak marah dengan itu. Tidak apa-apa, Ma. Shazia mengerti kenapa Mama tidak mencegah kepergian Shazia waktu itu. Mama seorang harus tegar, ya. Jangan seperti ini, Ma. Shazia semakin bersedih melihat Mama seperti tadi," urai Shazia merasa sangat pilu.
Angela mulai meluruhkan tanganya pada bahu Shazia. "Mama tidak bahagia hidup bersama papa kalian. Mama kerap disiksa setelah kepergian kalian," ungkap Angela.