"Sial! Mereka siapa lagi?" pikir Leo merasa kesal.
Setelah sampai di ujung jalan, Leo langsung memberhentikan laju mobilnya. Ia juga menatap satu persatu lelaki yang ada di sana.
"Sepertinya mereka orang-orang baru," ucapnya kemudian.
Tidak lama setelah berhentinya sang mafia kelas kakap. Para pengikutnya mulai berdatangan, ia hanya tinggi memainkan satu jarinya saja. Semua para anggotanya sudah menyerang para pemberontak itu. Ia hanya duduk santai di dalam mobilnya.
"Kalian urus mereka semua. Aku ingin segera beristirahat," ucanya pada salah satu orang kepercayaan.
"Baik, Bos."
Leo langsung memutar balik laju kendaraanya. Sesekali lirikan kedua matanya melihat ke arah belakang melalui kaca spion. Ia juga tidak menyangka akan ada serangan dari arah berlawanan. Ada beberapa orang-orang bersenjata tajam di seberang jalan.
"Sial! Kenapa mereka masih tidak mau menyerah juga?" ucapnya merasa kesal.