"Hm, iya. Maksudku, aku bisa membantumu. Jika butuh bantuan, aku akan dengan segera hadir untuk menolongmu." Leo masih menyembunyikan perasaannya kepada Shazia.
"Ouh, begitu. Maaf, karena aku menangis dihadapanmu. Seharusnya aku tidak melakukan itu." Shazia mulai menyeka tetesan air matanya.
"Hm, kamu masih begitu canggung. Memangnya kenapa kalau kamu menangis di depanku?" Leo langsung menyentuh tangan Shazia. "Santai saja, anggap aku ini teman dekatmu."
Shazia tidak banyak berkata dan hanya menebarkan senyuman manis kepada Leo. Setelah banyak berbincang-bincang, Leo mengajak Shazia untuk segera pulang. Mengingat Shazia juga dalam kondisi yang belum sepenuhnya pulih. Setelah sampai di depan mansion, Leo langsung berpamitan kepada Shazia.