"... Aku langsung keluar dari mobil setelah melihat ada beberapa orang-orang berpakaian serba hitam yang berlari di belakangmu. Jadi, aku pikir kamu membutuhkan pertolonganku. Hm, aku ikuti kamu masuk ke dalam lorong ini." Leo sedikit menyeka air keringatnya.
"Wait! Kamu bilang kamu mengikutiku? Lalu, kamu tahu dari mana kalau lorong ini buntu?" tanya Shazia sekaligus membuat Leo melebarkan pandangannya.
"Hahaha, tentu saja aku tahu. Tempat ini daerah kekuasaanku," ucap Leo keceplosan. "Hm, maksudku. Rumahku juga ada di daerah sini. Jadi, tentu saja aku hafal dengan jalan ini. Gedung ini juga merupakan gedung milik keluargaku," ujar Leo seraya menarik tangan Shazia untuk berjalan mengikutinya.
