Ia langsung berteriak keras setelah Bryan kembali menggigit kacang yang menempel di sana. Setelah melakukan beberapa pemanasan, Bryan kembali memasukkan juniornya. Ia langsung mempercepat permainan agar segera terselesaikan. Tidak lama kemudian tubuhnya seperti mengejang dan keluarkan semua peluru putih itu.
"Terima kasih, Bryan!" ucap Shazia setelah merasa puas.
"Aku akan dengan senang hati melakukannya lagi, Adik." Bryan langsung memeluk tubuh Shazia.
Shazia hanya tersenyum dan kembali menenggelamkan wajahnya di dada berbidang Bryan. Setelah selesai membersihkan diri, mereka pun langsung pergi ke ruangan makan. Kedua tatoan Bryan masih belum bisa teralihkan. Ia masih terpesona melihat kecantikan wanita yang ada di hadapannya.
"Jangan menatapku seperti itu Bryan. Makanlah, perutmu tidak akan kenyang jika terus menatap wajahmu terus-menerus," sahut Shazia setelah merasa dipandangi.
