"Aku juga mengerti apa yang kamu rasakan. Tetapi, kamu juga jangan terlalu berlebihan seperti ini. Ayolah, duduk dulu bersamaku," tawar Zayn sembari menarik tangan Bryan menuju ruang tengah.
Lelaki yang baru saja duduk di atas sofa langsung menyilangkan tangannya di depan dada. Kedua matanya terus menatap kedua netra lelaki yang ada di depannya. Ia merasa seperti ada yang aneh dengan Zayn. Tetapi, Bryan masih menerka-nerka saja. Setelah Zayn memberikan secangkir kopi hangat kepadanya. Ia mulai memberanikan diri untuk sepak up kepada Zayn.
"Entah mengapa aku merasa ada sesuatu hal yang berbeda dari dirimu," ucap Bryan dengan bibir yang kembali mengecap cangkir kecil berwarna putih itu.
"Berbeda bagaimana? Aku masih sama, aku masih seperti yang dulu. Dan tidak akan pernah berubah," sahut Zayn kembali menikmati kopinya.
"Entahlah, aku juga tidak mengerti tentang masalah itu," gumam Bryan seraya merebahkan tubuhnya di atas sofa panjang.
***