Shazia langsung tersenyum dan menghentikan gerakan yoganya. Ia langsung berdiri dan memeluk Zayan dengan ramah.
"Zayn, apa kabar?" tanya Shazia dengan wajah yang sedikit menggoda.
Bryan langsung memalingkan wajahnya setelah melihat tatapan adiknya kepada Zayn. Ia ingin sekali tertawa tetapi masih ia tahan. Junior Zayn secara spontan mengeras dan sangat terlihat jelas di mata Bryan. Itulah sebab Bryan ingin tertawa. Zayn juga menjadi tidak fokus ketika Shazia kembali memeluk dirinya. Perkataannya sedikit tergagu setelah Shazia mengecup pipinya.
"Terima kasih atas kunjungannya, ya. Ouh, iya kamu sudah sarapan?" tanya Shazia sekedar basa-basi.
"Su–dah, Zia. Kamu silahkan lanjutkan yoganya dan jangan lupa sarapan," sambung Zayn.
Bryan langsung menarik tangan Zayn ke luar kamar. Shazia hanya tersenyum setelah melihat kedua pria dewasa itu sudah keluar dari dalam kamarnya. Bryan langsung memukul kepala Zayn dengan lembut. Zayn juga merasa bingung setelah mendapatkan pukulan itu.