"Terima kasih banyak atas tumpangannya, Zayn." Shazia langsung memberikan sebuah kecupan manis di pipi lelaki itu.
Ya, hal itu memang biasa ia lakukan karena memang pergaulan luar mereka. Ketika Shazia ingin keluar, Zayn kembali menarik tangan Shazia dan mengecup bibir Shazia dengan hangat. Shazia juga tidak menolak dan membalas kecupan itu. Dan sekarang bukan hanya sekedar kecupan tetapi sudah menjadi sebuah lumatan yang panas. Shazia langsung tersenyum setelah hampir lima menit berkecupan.
"Aku merindukan kecupan ini, Zayn." Shazia kembali mengecup bibir Zayn dengan sekilas.
"Aku juga, maafkan aku karena terlalu lama untuk—"
"Sst, sudah jangan dibahas. Aku sudah melupakan semua janjimu kepadaku. Come on, Zayn. Jangan sedih seperti ini. Aku harap kamu akan menemukan wanita yang lebih baik dari diriku. Dan aku sangat yakin kamu akan mendapatkannya dalam waktu yang dekat." Shazia langsung beranjak dan tak lupa memberikan senyuman setelah berdiri di depan gerbang mansion.