…
Mereka pun saling melampiaskan hasrat mereka saat itu. Hingga, sampai akhirnya Bryan mengeluarkan senjata intinya di dalam air. Karena masih merasa panas, Shazia juga tidak tahu kenapa matanya masih menatap roti panjang itu.
Tiba-tiba lelaki yang ada di bawahnya langsung memapah kepala Shazia ke area inti itu. Ia pun langsung memasukan rotinya miliknya ke dalam mulut Shazia. Dengan perlahan ia maju mundurkan tubuhnya. Karena merasa terganggu dengan percikan air, akhirnya Shazia menarik saluran air yang masih tertutup itu. Keluarlah semua isi di dalamnya. Setelah airnya sudah keluar, Shazia kembali memasukkan roti milik Bryan dan kembali memanjakan roti yang sudah melemas itu.
"Terima kasih, Adik!" ucap Bryan.
Shazia langsung tersadar dan berbalik ke arah bak mandi. "Kamu sudah sadar?" tanya Shazia dengan lugunya.
"Sedikit sadar, tetapi aku hanya bisa mengingat permainan terakhir darimu," ucap Bryan sembari menatap wajah Shazia dengan tatapan yang menggoda.